Senin, 07 Juni 2010

KAPSUL ( KAPSULAE)

Kapsul adalah bentuk sediaan padat yang terbungkus dalam cangkang kapsul.

Macam kapsul:

-Kapsul Keras (Hard Capsul/Capsulae Durae)

-Kapsul Lunak (Soft Capsul/Capsulae Molles)

KAPSUL KERAS

Cangkang Kapsul Keras terdiri dari wadah dan tutup.

Bahan Cangkang Kapsul keras terbuat dari metylcellulose, gelatin, pati(Amylum).

Ukuran Cangkang Kapsul keras dimulai dari yang terkecil Nomor 5, 4, 3, 2, 1, 0, 00,dan 000.

Kandungan Air Cangkang Kapsul keras 10 – 15 %.

Bahan obat yang diisikan berupa serbuk/bahan padat atau butiran/granul.

Digunakan untuk pemakaian Oral( melalui mulut).

KAPSUL LUNAK

Cangkang Kapsul Lunak merupakan satu kesatuan berbentuk bulat atau bulat telur

Bahan Cangkang terbuat dari gelatin ditambah sorbitol atau gliserin agar lentur/ plastis.

Kandungan Air 6 – 13 %.

Dapat diisi dengan cairan seperti Gliserin disamping serbuk atau bahan padat kering.

Untuk pemakaiaan oral, vaginal, rectal atau topikal.

Keuntungan
Bentuk Sediaan Kapsul

Bentuk menarik dan praktis.

Dapat menutupi rasa dan bau yanf tak enak.

Cepat hancur dan larut dalam lambung sehingga cepat diabsorsi/diserap.

Mudah ditelan.

Cara pembuatannya cepat kerena tidak perlu bahan tambahan yang banyak.

Dapat diisi dengan obat kombinasi dalam serbuk.

Kerugian bentuk sediaan Kapsul

Tidak dapat digunakan untuk balita.

Tidap dapat digunakan untuk obat- obat yang :

-Higroskopis(mudah menyerap uap air)

-Mudah menguap.

-Bereaksi dengan cangkang kapsul.

Cara penyimpanan Kapsul

Ruangan tidak terlalu lembab karena dapat menyebabkan lembek dan lengket.

Ruangan tidak terlalu kering dan dingin karena dapat menyebabkan rapuh dan mudah pecah

Dalam wadah botol gelas atau platik tertutup rapat, diberi zat pengering(Silika gel).

Dikemas dengan alumunium foil dalam blester atau strip.

Cara Pembuatan Kapsul

Dengan Tangan

-Buat Resep dokter dalam bentuk serbuk terbagi(pulveres) sebanyak permintaan.

-Tiap bagian serbuk masukkan ke dalam badan kapsul dan tutup.

Dengan Alat kayu / Fiber

Alat terdiri dari bagian tetap dan bagian bergerak.

-Masukan Badan Cangkang Kapsul kedalam bagian tetap

-Masukkan tutup cangkang ke dalam bagian bergerak.

-Masukan Serbuk ke dalam badan cangkang dan ratakan dengan kertas/film.

-Rapatkan kedua bagian alat tersebut.

-Keluarkan dari alat tersebut.

Dengan mesin

-Siapkan campuran serbuk/granul.

-masukan ke dalam Mesin secara terpisah cangkang dan serbuk / granul.

-Mesin akan secara otomatis akan membuka , mengisi dan menutup kapsul

Persyaratan kapsul

Memenuhi uji keseragaman bobot/kandungan.

Memenuhi uji waktu hancur.

Memenuhi uji dissolusi/Kelarutan zat aktif

SALEP
(UNGUENTUM/UNGUENTA)

Salep adalah sediaan setengah padat yg mudah dioleskan dan dipgunakan untuk obat luar.

Bahan obat harus terdispersi/tersebar atau larut secara homogen(serba sama) ke dalam dasar(basis)salep yang sesuai/cocok.

Basis/dasar salep merupakan campuran lemak atau minyak.

ATURAN UMUM
CARA PEMBUATAN SALEP

Zat-zat yg larut dalam Lemak/minyak, dilarutkan, bila perlu dengan pemanasan.

Zat yg tidak larut dalam lemak/minyak, dibuat serbut dan diayak dengan ayakan no.60

Zat yg mudah larut dalam air dan stabil, serta basis salep mampu menyerap, dilarutkan lalu ditambahkan ke dalam basis salep tsb.

Basis salep yg dibuat dengan cara dilebur/dilelehkan,dicampur dalam keadaan dingin dan dilebihkan 10 – 20 %.

Syarat syarat Salep

Pemerian/Keadaan fisik tidak boleh berbau tengik.

Kadar obat untuk obat keras dan narkotik 10 %, kecuali dinyatakan lain.

Basis/dasar salep digunakan vaselin putih(vaselinum album),kecuali dinyatakan lain tergantung bahan obatnya.

Homogen,bila dioleskan pada kaca terlihat transparan.

Penandaan pada etiket tertulis”Obat Luar”

Syarat Basis Salep
Yang Baik

Stabil,tidak terpengaruh suhu dan kelembaban,

Kompatible (dapat campur dengan obatnya)

.Halus, Lunak dan Homogen.

Terdistribusi (tersebar) secara merata.

Mudah dipakai.

Macam-Macam Basis Salep

Basis Salep Hidrokarbon

- Vaselin putih (Vaselinum Album/white petroletum/white soft paraffin)

- Vaselin Kuning (Vaselinum Flavum)

- Campuran Vaselin dg Malam Putih (Cera Alba) atau Malam Kuning (Cera Flava)

- Parafin Cair (Paraffinum Liquidum)

- Parafin Padat

- Minyak Tumbu-tumbuhan

- Jelene (Campuran Minyak dan Malam)

Basis Salep Serap

- Adeps Lanae (Lemak Bulu Domba)

- Unguentum Simplex (Camp. Malam Kuning dan Minyak wijen /oleum sesami 30:70 )

- Hydrophilic Petrolatum :

R/ Vaselin.Album 86

Cera Alba 8

Sterayl alcohol 3

Chlesterol 3

Basis Salep Yg Dapat Dicuci dengan Air

- Basis Salep Emulsi tipe M/A (minyak dalam air)

- Emulsifying ointment :

R/ Cetostearyl alcohol 90

Natriilaurylsulfat 10

Aquadest(air suling) 4 ml

- Hydrophilic Ointment (camp. Minyak mineral, stearylalcohol dan emulgator

Basis Salep yg dapat larut dalam air

- Campuran P E G (Polyethyleneglycol) :

R/ P E G 4000 40 %

P E G 400 60 %

- Tragacanth

- P G A (Gom Arab)

Pengolongan salep

Menurut Konsistensinya(Kepadatan)Salep

- Unguenta,konsistensinya seperti mentega,tidak cair pada suhu ruangan,mudah dioleskan

- Krim(Cream) :Salep yg mengandung air lebih tidak kurang dari 60 %,terdiri dari tipe air minyak (A/M) atau minyak air (M/A),diperlukan emulgator(zat pengemulsi), mudah dicuci dg air.

- Pasta: Salep yg mengandung zat padat/serbuk lebih dari 50 %, konsistensinya lebih padat.

- Cerata: Salep berlemak mengandung malam/lilin/Wax lebih tinggi, konsistensinya lebih keras.

Jelly/Gelones/Spumae: Salep halus sampai cair,mengandung minyak dan lemak dengan titik lebur rendah

Menurut Sifat Farmakologi dan Penetrasi(daya tembuh thd kulit)

- Salep Epidermis: digunakan untuk melindungi kulit,menghasilkan efek Lokal(setempat),tidak diabsorsi(diserap)

oleh tubuh,mengandung antiseptik(anti kuman),astringensia(melebarkan pori-pori kulit dan analgetik(pereda sakit/

rangsangan pada kulit).

Menggunakan basis senyawa hidrokarbon

- Salep Endodermis :bahan obatnya menembus kulit,terabsorsi sebagian,digunakan untuk melunakan kulit atau selaput lendir.

Menggunakan basis minyak lemak.

- Salep Diadermis :bahan obatnya menembus tubuh melalui kulit dan menimbulkan efek yg diinginkan.

Menurut Sifat Basis salep

- Salep Hidrofobik : Salep yg sukar menyerap /menarik air, tak dapat dicuci dengan air.

Menggunakan Basis Campuran lemak, minyak dan malam.

- Salep Hidrofilik : salep yg mudah menyerap/menarik air.

Menggunakan basis emulsi tipe minyak air (M/A).

Suppositoria

Sediaan semi padat, berbentuk terpedo/

Oval(lonjong)/batang,

Digunakan melalui dubur(rectum),vagina,

atau saluran kencing(uretra),

Basis/bahan dasar dapat melunak, meleleh,

melarut dalam suhu tubuh,

Untuk pengobatan secara Lokal ataupun

Sistemik(melalui pembuluh darah)

Basis / Bahan Dasar
Suppositoria

Basis Lemak :

-Lemak Coklat (Oleum Cacao).

-Lemak tengkawang(Oleum SHoreae)

Basis yg dpt campur/larut dlm air :

-Polietilenglikol(PEG) bobot molekul tinggi.

-Gelatin.

Basis Zat Pengemulsi tipe A/M:

-Ester asam lemak :polioksietilen sorbitan, polioksietilen stearat. dan Tween

-

Basis Suppositoria yg Ideal

Dpt dibentuk pd suhu kamar dan meleleh pd suhu tubuh.

Tidak mengiritasi/beracun

Dapat campur dg berbagai macam obat

Stabil dlm penyimpanan(tak berubah warna, bau)

Keuntungan Suppositoria

- Menghindari iritasi lambung.

- Menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan.

- Efek(khasiat) obat lebih cepat dibanding penggunaan per oral, karena langsung ke pembuluh darah.

- Digunakan untuk pasien yg muntah atau tak sadar.

Macam-Macam Suppositoria

- Suppositoria Rectal :berbentuk seperti terpedo/ peliru digunakan melalui dubur,

Berat 2 – 3 gram

- Suppositoria Vaginal (Ovula): berbentuk bola lonjong seperti kerucut, digunakan melalui vagina

Berat 3 – 5 gram

Suppositoria Uretra(Bacilla,Bougies) :berbentuk batang pajang 7 – 14 cm, digunakan melalui uretra.

Basis Oleum Cacao

Merupakan trigliserida dari asam oleat, asam stearat dan asan palmitat.

Putih kekuningan, padat , bau spt coklat

Meleleh pada 31 – 34 OC

Bentuk Kristal Oleum Cacao:

Alfa, titik lebur 24 oC

Beta, titik lebur 28- 31 o C

Beta Stabil ,titik lebur 34 – 35 o C

Gamma, titik lebur 18 o C

Cara menghindari Bentuk kristal Oleum Cacao yg Tidak Stabil

Dilelehkan 2/3 bagian

Ditambahkan krital oleum cacao yg stabil

Pelelehan pada suhu 34 – 35 o C